skip to main |
skip to sidebar
konflik doctor
Mengapa Dokter Nekat Mogok Massal demi Dokter Ayu?
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Nurdadi
Saleh menyatakan permintaan maaf terkait aksi mogok massal yang
dilakukan dokter di seluruh Indonesia pada 27 November 2013.
"Sebagai
Ketua POGI, saya menyampaikan maaf kepada masyarakat karena pada
tanggal 27 itu ada ketidaknyamanan kepada masyarakat," kata Nurdadi
dalam Diskusi Polemik Sindo Radio, di Cikini, Jakarta, Sabtu
(30/11/2013).
Lantas, apa yang menyebabkan dokter menggelar
mogok massal demi mengawal kasus dr Dewa Ayu Shasiary Prawani (38),
dokter Rumah Sakit R.D. Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, yang
divonis 10 bulan penjara oleh MA terkait kasus dugaan malapraktik?
Nurdadi
mengatakan, aksi yang dilakukan para dokter itu tidak semata berdasar
atas kekesalan putusan MA yang memvonis penjara dr Ayu beserta rekannya.
"Karena kami sudah merasa buntu, kami sudah menempuh banyak prosedur,
dari meminta kepada kejaksaan, prosedur Menteri bicara kepada Jaksa
Agung. Semua sudah kita tempuh. Bukan tiba-tiba kita melakukan itu. Jadi
tolong dimengerti dan dipahami," kata dia.
Berjalannya waktu,
kasus dr Ayu semakin meluas, termasuk adanya pertanyaan bahwa sang
dokter tidak menjalankan penanganan sesuai prosedur. "Saya ingin
mengingatkan, meninggalnya pasien di Manado, Nyonya Fransiska, bukan
karena itu. Meninggalnya karena suatu yang tidak bisa dicegah, suatu
sebab yang tidak bisa diprediksi dan sangat fatal," terangnya.
Dijelaskannya,
penyebab tersebut adalah emboli udara. "Jadi tolong jangan sampai
diskusi ini mengaburkan, Nyonya Fransiska meninggal karena tidak ada
SPM, karena under standar dan sebagainya," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar